Follow Us @soratemplates

09/08/10

Sembarangan Cinta

15.45 1 Comments
Sembarangan Cinta Sembarang aku meletakkan cinta diatas meja, Kemudian tersenggol jatuh ke kolongnya, Tebak! Siapa yang akan menemukannya??

C.A.T..A.T.A.N

15.23 2 Comments
Disinilah aku membuat catatan Surga adalah perjalanan panjang melewati pulau – pulau duri KAMU HARUS KUAT, dalam sebuah catatan.. Biarkan ceritaku ditelan ketenangan, Tanpa seorang yang mendengar Dengan Nya dan nya lah aku membuat catatan Biarkan hujan meramu kejemuan Menguyur tubuh yang kerontang Membasahi catatan Jika kelak musim ini berganti datang Biarkan aku tetap membuat catatan Tentang luka suka perjalanan Tentang matahari dan gerimis menjelang petang Tentang kamu pelangi malam Biarkan saja tetap berjalan, Hingga rerumputan tumbuh gelayutan di jejak tapak kaki setelah ia tinggalkan Diantara rongga tanah yang gersang Biarkan aku duduk disini seorang, Di taman hijau berbangku panjang Menulis catatan Akan kuceritakan tentang tentang harumnya daun musim semi, gemericik air sungai, megahnya kupu – kupu berebut bunga kembang, dan alunan hati menunggu hati. Akan kutuliskan syair – syair syahdu, kata – kata sendu, puisi – puisi kalbu, dan alunan rindu menunggu rindu. Di dalam sunyi ku tulis dalam catatan : KAMU HARUS KUAT Biarkan aku membuat c.a.t.a.t.a.n Tentang orang yang membagi kehidupan Diberikannya bagian itu kepadaku,

Berduka Dalam Tenang

14.49 0 Comments
Duka ini, adalah duka yang tenang: sepenuh kesungguhan aku menutup sepenggal episode kebersamaan sepenuh kesadaran aku bangun dari sebuah mimpi kehidupan sepenuh jiwa aku menguburnya dalam kenangan masa silam sepenuh keyakinan aku mengantarnya pergi dari jalan panjang hidupku ke depan aku berduka, dengan duka yang tenang: atas keyakinan kehilangan ini adalah wajar adanya atas kepastian, proses hidup memang demikian adanya atas kepercayaan, esok kan datang yang lainnya: aku berduka dalam tenang (azimah rahayu)

Peluk

14.40 0 Comments
"... Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatikum pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya." Menahun, ku tunggu kata-kata Yang merangkum semua Dan kini ku harap ku dimengerti Walau sekali saja pelukku Tiada yang tersembunyi Tak perlu mengingkari Rasa sakitmu Rasa sakitku Tiada lagi alasan Inilah kejujuran Pedih adanya Namun ini jawabnya Lepaskanku segenap jiwamu Tanpa harus ku berdusta Karena kaulah satu yang kusayang Dan tak layak kau didera Sadari diriku pun kan sendiri Di dini hari yang sepi Tetapi apalah arti bersama, berdua Namun semu semata Tiada yang terobati Di dalam peluk ini Tapi rasakan semua Sebelum kau kulepas selamanya Tak juga kupaksakan Setitik pengertian Bahwa ini adanya Cinta yang tak lagi sama Lepaskanku segenap jiwamu Tanpa harus ku berdusta Karena kaulah satu yang kusayang Dan tak layak kau didera Dan kini ku berharap ku dimengerti Walau sekali saja pelukku Peluk_dee

Bukankah?

14.30 0 Comments
Bukankah sepi ini sudah terlalu akrab dengan kita Mata hati kata air mata gulita adalah bahasa-bahasa yang sudah kita pahami sejak lama Kotak – kotak kenangan yang tergeletak tak sengaja menumpuk di pojok – pojok udara Setiap kita hirup muncullah ia melintas di depan mata Selalu saja Rindu – rindu itu memang tak jemu – jemu mengajak bertemu Suara yang menjadi debu meringsek masuk kedalam telinga Dengingnya masih saja ada Selalu saja Kita tidak bisa bicara dengan sesama manusia Bahasa – bahasa kita pahami begitu saja tanpa perlu bicara Aku tahu sepiku mengebu menular – nular menjadi rindu Berontak meracun kalbu Ah, akhirnya aku menyebut namamu Sebatas itu Selalu saja Bukankah sepi ini adalah teman kita sejak lama Sejak pelangi belum terlukis di ujung pantai tanpa nama Sebelum kita menikung pada belokan asmara Tapi mengapa kini asing aku disandingnya Jadi, apakah sepi ini berbeda? Yah, aku tak mengenal sepi semacam seperti ini.