Follow Us @soratemplates

15/08/11

21.05 0 Comments
Detak jantung mengalunkan panorama keindahan pergantian musim-musim.

Aku melihatmu mengerutkan jari diatas pasir pantai abu-abu.

Kudengar suaramu bergumam lirih tertiup angin, dan mata kejora memantulkan cahaya matahari.

Mengencani ombak,kau hapus goresan pasirmu. Merendah, mendekatkan telìnga ke pasir abu-abu. 'Musik' katamu, 'kudengar alunan itu'.

15/07/11

Lagu kecil

23.55 0 Comments
Seperti langkahmu di pagi hari, mengunjungi rumahku yang masih sepi.

Kau berdiri menyanyikan lagu lara hati, memberitahuku bahwa kau juga merasakan sunyi.

12/07/11

Santabe

21.36 0 Comments
Mengapa malam menjadì begitu sepi hingga terasa tidak ada orang lagi disìni.

09/07/11

Lembo Ade

21.40 0 Comments
Menemukan
Mencari
Pada kedalaman malam.
Ketika semua orang bercerìta hingga lupa.

Mencuat
Membuyarkan
Bayang-bayang menjadi begitu menakutkan ketika semua orang mulaì bercerita hingga lupa.

Disini bulan lebih rendah dari bulan matamu. Dekati dan peluk ia, atau sekap dan redupkan cahayanya.
Bulan itu lebih teduh dari bulan matamu.

Sampaì kapan menunggu orang berhenti bercerita, malam tak buru-buru membangunkan pagi.

Menemukanmu,
Apa sudah kau temukan aku?

28/04/11

Laku

13.38 1 Comments
Coba saja dengarkan,
Betapa alunan-alunan penghiburmu membuatmu lena,
tertidur dalam senyap yang fana.
Mengapa mereka tidak membentakku saja? fikirmu

Ah, senyum ini merembas pada kengerian masa depan

Tertinggal

13.22 0 Comments
Coba saja buka mata,
lihat. Pernahkah kau kira sejauh ini perjalanan yang kau tempa?
Hampa karena gulanamu masih jauh tertinggal disana.
Susul ia, jemput ia,
Bawa kemari bersama raga.

08/03/11

Catatan Luka (2)

13.34 0 Comments
Rampung!!!

Lilin dipadamkan
Lampu dimatikan
Suara dihentikan
Jalan dimusnahkan

Berhentilah pada desir-desir yang tersisa
hingga telinga tak lagi mendengarkan suara berbisa.
Berhentilah pada arak-arakan perasaan yang menjelma
hingga kamu binasa pada tipu daya.

Tapi semua sudah selesai, pulang.

03/03/11

Catatan Luka (1)

17.01 0 Comments
Kemana perginya cahaya? Telunjukku meratap pada gelap yang merapat, Tak ku temukan apa-apa melayang-layang, kanan-kiri hanya udara Tubuhku serampangan mencari tandu dan pegangan, tak ku rasakan apa-apa hanya ruangan hampa, kanan-kiri hanya udara melambat, detik ini dicekat sekarat kaki ini tak menemui adat hanya menyeret dan membuat gusaran-gusaran selambat-lambatnya aku tertungkup akhirnya benci mengatakan menyerah, tapi apalah, ini sudah pasrah merekat kedua tangan pada ujung dengkil yangditekuk kedinginan selambat-lambatnya aku mencium dalam menyapu udara Indra inilah yang dapat aku percaya tercekat karena aroma-aroma yang tak pernah kukira telah ada sejak lama Hah! Aroma bekas luka.. dimana aku berada? dimana cahaya