Follow Us @soratemplates

29/01/13

Suatu ketika, dalam tiga detik kita hanya mampu mengucapkan tiga kata.

12.50 0 Comments




Tak ada yang buram. Semua sudah terrekam dalam kognisi dan ingatan.
Tak ada yang terlewatkan. Semua sudah berbuah menjadi perasaan.
Perasaan yang kemudian mencukil semua logika, membuat kita memiliki intensi untuk melakukan suatu keputusan. Dan benar, dalam tiga kata akan kita ucapkan.

Tiga kata yang akan menelanjangi semua, membuka semua tabir dan semua perkara yang pernah mengukir, menjadi takdir.

Tiga kata sebagai representasi dari seluruh perasaan dan logika yang pernah mampir di aliran darah nadi, dan vena.

Tiga kata yang akan membuatmu luluh dan terdiam.

Coba saja...
Coba saja kau menghalangiku untuk mengatakan tiga kata itu,
Kekuatan perasaan dan logikaku terlalu kuat untuk tidak mengatakannya.

Suatu ketika, dalam tiga detik aku hanya akan mengatakan tiga kata, yang menjadi puncak semua: Aku Tidak Percaya!

Minum Darah

12.06 0 Comments

Sudikah kau berhenti melolong, orang-orang yang memohon?
Picik sekali meminta bantuan pada dia yang juga sama membutuhkan?
Seperti musafir yang memberi minum anjing di padang gersang,
Sayangnya anjing tidak pernah memiliki niat untuk mengangsurkan kembali minumannya,
sedang musafir sekarat kekeringan.
Sayang sekali anjing begitu bahagia dan pergi begitu saja karena lega,
Sedang musafir satu persatu kehilangan detak nadinya.
 


Sayang sekali anjing-anjing lain kemudian berdatangan, tidak membawa minuman, tetapi
menyesapi darah-darah musafir yang menetes dari lubang-lubang telinga dan mulutnya.
Picik sekali meminta bantuan pada dia yang sama membutuhkan.