Follow Us @soratemplates

31/10/08

kucereritakan sebuah nuansa, yang menggelayuti setiap seret kaki, jalannya setapak dibungkus paru - paru yang kejang di terka zaman dalang cerita bodoh dan kisah durhaka seorang tuan, pada dirinya jalannya setapak berkerikil hitam.. mengapa hitam?tanya seorang teman.. karena ku tak punya warna lain, jawabku.. mengapa begitu? lanjutnya gelap tak ada cahaya.. apanya?? cahayanya.. cahaya apa?? diam.. diam.. diam.. aku tidak tahu...

Tidak ada komentar: