Follow Us @soratemplates

28/12/08

satu sentuhan yang menguatkan pijakan kaki

jejak kakinya meremukkan kerikil yang menghujam langit - langit berdiam tenang dalam dengungan bintang menyambutku datang uluran langkah kaki menghadang didepan pintu tempat pertemuan jiwaku meradang kerinduan sehabis berpesta foya dengan gumalan dunia kini kembali pulang dengan satu sentuhan yang menguatkan pijakan kaki menghambur hangat dalam pelukan secangkir teh hangat sudah tersedia di meja asapnya kepulan cinta yang tak putus menyatu dengan udara aroma sebutir roti dengan tepung wijen meraup seluruh dunia dan meringkasnya menjadi senyuman satu sentuhan yang menguatkan pijakan yang berdiri dibelakang memberi senyuman segenggam doa pada setiap malam sewadah airmata pada setiap harapan satu sentuhan yang mrnguatkan pijakan karena sembunyi maka aku tidak tahu bahasa mana yang digunakan pelan - pelan merasuk sama persis ketika masa kecil dalam timangan sentuhan nafas yang memanjangkan harapan debu yang bertabur bukan dahak yang dimunculkan karena secuil cinta melekat dalam hitamnya goresan debu sementara berteriak di luar dunia, aku kembali pulang meminta perlindungan pada sang pemilik sentuhan dalam hangal dekap dan setiap usap pada wajah, bibir, dan tangan merabakan masa depan meraba lemah dalam tangisan menyentuh pijakan ketika aku pulang ada satu sentuhan yang menguatkan pijakan kaki tangan ibu

Tidak ada komentar: