Follow Us @soratemplates

04/04/12

Meracik Kopi sampai Umur Ini


Berapa usiamu? 22 Tahun?

1.
Aku kira hidup seperti meracik secangkir kopi yang pas.

2.
Filosofi kopi? Aku belum membaca itu. Tapi disini kata ‘Pas’ adalah inti dari semuanya.

3.
Kita sudah dewasa, bisa menghafal resep diluar kepala atau kita bisa membaca manual membuat kopi di buku dan internet.

4.
Dewasa? Haha. Mari kita tertawa dengan sepotong kata menakutkan itu.

5.
Seperti hidup, kita sudah tahu tentang benar-salah, bahkan bisa kita baca di buku motivasi atau panduan hidup.

6.
Tetapi mengapa dengan resep yang sama, ada kopi yang terasa ‘pas’ dan tidak? Itu soal takaran, dan takaran adalah tentang ‘belajar’ dan ‘pengalaman’.

7.
Aku kira hidup hanya masalah takar menakar.

8.
Seberapa banyak kopi bubuk yg harus dilarutkan dalam segelas air panas, seberapa banyak gula, seberapa banyak creamer, seberapa banyak susu.

9.
Seberapa banyak tawa ketika bahagia, seberapa banyak air mata ketika sedih, seberapa banyak kebencian ketika marah, seberapa banyak kemaklum ketika memahami, seberapa banyak pemaaafan ketika menyadari.

10.
Ukuran ‘pas’ nya kita ternyata berbeda dengan ‘pas’ nya orang lain. Untuk itu, kita juga harus belajar ketika membuatkan kopi untuk orang lain.

11.
Kopi yang tepat untuk orang yang tepat. Dan di waktu yang tepat. Jangan membuat kopi panas di malam hari yang terasa panas.

12.
Takaran.


Aku tidak tahu apa ‘kopi’ ini tepat disajikan saat ini. Tapi aku telah menakarnya, semoga takaran (rasa) nya tepat bagi orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Mungkin yang kurang tepat adalah, keadaan. Keadaan kita. Aku juga menakarnya mengapa memilih cara itu, resep itu -Orang yang keras perlu mendapatkan resep yang pekat, tugasmu adalah menemaninya menghabiskan kopi itu, tetapi jangan coba-coba menambahkan gula, karena akan membuat kopiku menjadi tidak terasa-

Mari menghitung mundur umur,
Sudah berapa kopi tersaji dengan salah?
Sudah berapa kopi tersaji dengan ‘pas’ menakjubkan?

Selamat berganti umur,
Berkurang atau bertambah? Ah, tak usah dibahas.
Harus bersedih atau berbahagia?
Usulku: Berbahagia saja :-)

Selamat Ulang Tahun Untuk Sahabatku Aulia Taarufi

1 komentar:

Indiana Malia mengatakan...

Waaaah, Mbak Aul tambah tuek, hahaha.
Makan2........!!! :D