Follow Us @soratemplates

09/05/13

Bukan Cinta, Ras!



*Cuplikan

Cinta bukan segalanya Ras. Jangan terlalu memuja cinta. Kau tau, Tuhan bisa marah dan cemburu karena manusia saling mencintai dan kemudian lupa untuk menyadari siapa yang memberikan cinta?  Ada juga dua manusia yang tulus saling mencintai satu sama lain, tapi mereka melanggar aturan Tuhan? Ras, dari mana kau mendengar tentang cinta pertama kali? Majalah? Radio? Televisi? Film? Internet? Dari mana kau meyakini bahwa cinta adalah puncak dari segala rasa? Yang patut diagung-agungkan? Yang diperjuangkan mati-matian? Yang dimenangkan, sehingga orang mengorbankan banyak hal demi cinta? Kehormatan, harga diri, cita-cita, sabahat, orang tua, agama.. bahkan Tuhan juga mereka korbankan demi cinta itu? Ras, aku tanya, ketika jatuh cinta, apa kau bisa membedakan bagian mana yang merupakan cinta? Bagian mana yang merupakan nafsu? 


Cinta itu berkah bukan? Yah, seperti air hujan yang juga berkah dari Tuhan. Air hujan turun dengan kemurnian yang sama, air yang suci dan mensucikan. Tapi ketika sudah tiba di bumi, air itu ada yang menghantam tanah, masuk ke comberan, genting, daun-daun, tempat sampah, ada yang ke masuk ke panadah hujan atau langsung ke laut. Ketika sampai di Bumi, air hujan sudah tidak sama lagi. Tidak semua air hujan menjadi suci mensucikan lagi. Kau bisa saja berwudlu dengan air hujan yang sengaja kau tadah di penampungan air,tapi kau tidak bisa berwudlu dengan air hujan yang ada di kubangan jalan, atau comberan. Begitu juga cinta, Ras. Ya, cinta datang dengan kemurnian yang sama, tapi ketika sampai di Bumi, sampai ke dada manusia. Kita tidak tau wadah macam apa manusia yang menerima cinta itu. Bisa wadah yang bersih… atau comberan?

Ras, ada satu hal yang lebih murni, yang lebih kokoh, yang lebih stabil, yang lebih berkah, yang lebih tinggi derajatnya dari pada cinta, syukur. Syukur yang tertinggi. Ras, kau tau kenapa? Karena syukur akan selalu kembali kepada Tuhan, tidak ke yang lain.

4 komentar:

Unknown mengatakan...

begitulah cinta, penderitaannya tiada akhir - pangeran tian feng (cu pat kai) (--,)

Unknown mengatakan...

Ya ampun, di dalam cerita ini tidak ada yg menderita kali. Btw, thanks commentnya :V

Unknown mengatakan...

ngena' banget kata-katanya..
kadang ngelupain aturan-Nya yg maha kuasa,, karna sesuatu yg entah pantasnya disebut Cinta atau Nafsu belaka..
*kanapa jadi kye gitu kata2nya.. agh sudahlah..*

Unknown mengatakan...

haha... Memang sulit dibedain antara itu dengan yang itu *apa pula ini*