Follow Us @soratemplates

30/05/13

Tidak sedang sembunyi



Picture


Aku tidak sedang sembunyi. Tidak sedang melarikan diri. Tidak juga menikmati kesendirian diri. Aku hanya sedang disini. Di padang rumput yang menjuntai, matahari sore, dan angin sepoi. Di tempat rahasia yang tidak diketahui manusia lain.



Ada yang lain dari padang rumput yang ada disini. Mereka begitu menggoda, menarikku seperti gravitasi, mencanduiku untuk selalu kembali. Tidak, aku tidak memiliki kenangan apapun dengan siapapun di tempat ini. Dan yah, aku memang bukan orang yang menitipkan kenangan kepada alam. Daun-daun hijau ini memiliki daya pikat yang aku juga tidak mengerti, hingga ketika pulang, aku tersadar banyak sekali yang aku tinggalkan, yang aku acuhkan, dan yang aku korbankan demi bisa berada di tengah padang rerumputan ini. Kemudian aku menjadi semakin tersadar, mungkin ini sedikit berlebihan atau aku sudah mulai tidak masuk akal. Ketika seseorang seketika marah karena ternyata aku tidak menepati janji untuk menemuinya,”kemana saja? Apa yang kamu lakukan? Sedang ada masalah yang lebih pentingkah?” dia mengatur agar tidak terlihat marah, tetapi matanya yang merah tidak bisa membohongi. Saat itu aku merasa bersalah. “ke suatu tempat” jawabku. Tentu saja aku tidak mengarang jawaban agar ia senang, tetapi deretan kata itulah satu-satunya yang ada di kepalaku. “untuk apa? Menemui siapa? Apa yang kamu kerjakan disana?” ditelingaku, kata-katanya bagaikan ceracauan. “tidak melakukan apa-apa, tidak menemui siapa-siapa, tidak dengan tujuan apa-apa. Aku hanya ingin disana” Aku tidak tahu apakah ia paham maksudku. Tapi lihat, seluruh kata itu adalah kejujuran. Dia geram, menatap mataku seperti ingin menerkam, dan meninggalkanku begitu saja.



Aku jadi berfikir, tentang apa yang telah terjadi. Saat ini, tidak tau mengapa hanya padang rumput itu yang mengisi pikiran. Tidak, bukan tentang sensasi yang diberikan padang rumput yang menjadi candu. Sensasi seperti rasa tenang, damai, segar, syahdu atau yang lainnya. Perasaan seperti itu bisa saja aku cari di pantai atau dengan melakukan meditasi. Tapi ini candu yang lain. Aku hanya ingin disana, itu saja. Semakin hari aku menelisik apakah ada yang lain yang aneh dari tempat ini sehingga aku merasa terhipnotis untuk selalu kesini. Kemudian aku menemukan suatu kejanggalan, helaian rumput yang ada disini bercabang dua. Aku terperangah ketika menyedari hal ini. Aneh sekali, tidak sekalipun sebelumnya aku menemukan rumput yang bercabang. Aku semakin mengamati rerumputan disekitarku, hampir semuanya bercabang. Yang tidak bercabang akan terlihat lebih layu dan mengering. Tempat ini memang aneh. Dan yang lebih mengejutkan, tanah tempat tumbuh rerumputan itu berwarna biru. Bukan tanah, tapi seperti pasir, pasir berwarna safir yang lembut dan halus. Pasir ini begitu tidak terlihat karena rimbunnya rumput, hanya ketika kau menyibaknya kau akan melihat pasir itu. Diantara pokok beberapa rumput  ada yang berbunga, bunga seperti dandelion yang berukuran sangat kecil. Aku menatap bunga itu dan tdak menemukan keanehan, sama seperti bunga pada rumput umumnya. Spontan, aku memetiknya satu. Hal mengejutkan lagi, bunga itu tidak seperti kapas seperti pada bunga rumput lainnya. Dia lebih kerasa seperti terbuat dari chrome, ketika menggengam atau merepas bunga itu ditelapak tanganmu, maka tanganmu akan terluka oleh sayatan bunga. Dan bunga ini menimbulkan suara germerisik yang aneh ketika tersapu angin.



Aku memandang kesekeliling padang rumput ini. Tidak telalu luas, di bawah sana terlihat sesawahan yang lebih luas dan rumah-rumah warga. Aku tidak yakin bahwa ada hal tak kasat mata yang selalu menarikku kesini, dan itu berarti meninggalkan lingkunganku sebelumnya. Aku tidak tahu perasaan apa yang sedang aku rasakan disini, tidak sedih, tidak tenang, tidak bahagia, tidak kesepian. Tapi terasa kosong, seperti tidak merasakan apa-apa, seperti tidak ada apa-apa yang akan terjadi. Seperti kehilangan kemampuan untuk merasa.


Aku tidak sedang sembunyi. Tidak sedang melarikan diri. Tidak juga menikmati kesendirian diri. Aku hanya sedang disini, di padang rumput ini.



Apa kamu mengerti, maksudku?

Tidak ada komentar: