Follow Us @soratemplates

31/05/12

Another Day (for you and me) in Paradise

Hidup.
Aku masih ingat ada seorang teman yang pernah bertanya ke beberapa orang tentang hidup. Jadi dia mengajukan satu pertanyaan "menurutmu hidup itu apa?" ke beberapa orang termasuk aku. Jadi hidup itu apa? 

Juga masih terngiang tentang pembukaan buku Cak Nun yang berjudul "Titik Nadir". Cak Nun menuliskan dan menjabarkan bahwa tugas kita di dunia ini hanya satu : LULUS SEBAGAI MANUSIA.  Demi kata-kata ini aku langsung berhenti, mengulang dan merenungkan. Menjadi Manusia. Selibat teringat guru SMA mewanti-wanti agar kelak menjadi seseorang yang memanusiakan manusia. Nguwongke uwong. Coba deh renungkan? kata-kata itu langsung berefek domino pada kata-kata filosofis lainnya seperti yang berkecamuk dikepala: Kuliah, untuk apa? tujuan hidup itu apa? kenapa Tuhan menurunkan manusia ke bumi? menyembahnya? itukan hanya sebata habluminallah? mengapa Tuhan juga menyuruh untuk ber-habluminannas? kenapa? kenapa?

Sangking tertariknya dengan kata-kata itu, aku mencantumkan kata-kata itu di bio twitter sebagai pengingat :
Official twitter

Jadi, aku menyimpulkan kalau memang -untuk menjadi manusia- maka pesan dari kata-kata tersebut adalah untuk menjadi humanis. Definisi operasional dari 'SEBAGAI MANUSIA' adalah menjadi seseorang yang berguna bagi manusia lain. Ah, sudah jelas sekali Sabda Rasulullah Saw "Orang yang paling dicintai Allah Ta'ala adalah mereka yang paling bermanfaat bagi orang lain. Sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada seorang muslim, atau menolong kesulitannya, atau melunasi utangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Dan, sungguh aku berjalan untuk membantu kebutuhan saudaraku itu lebih aku sukai daripada iktikaf sebulan di masjid ini."

Mau apa lagi? yang terpenting dari pelaksanaan hadis tadi adalah adanya niat tulus. Dan niat tulus itu hanya akan hadir pada diri dengan hati yang tulus juga. Untuk menjaga Hati yang baik dan tulus, ada emosi-emosi yang harus tetap ada, tetap dipelihara: Kita harus tetap trenyuh, tetap iba, tetap kasihan. Mungkin terdengar aneh, tetapi emosi atau rasa yang seperti itulah yang akan melahirkan ketulusan dan usaha untuk menolong.

//Dengar kan lagu-lagu ini :




Kata-katamu tak sempat lama kan lampu merah
Cepat kau menepi menghitung kepingan rupiah
Arif tak peduli walau panas hujan menerpa
Untuk sebuah kehidupan


Anak kecil berlarian dibelantara kota
Bernyanyi dengan alat musik sangat sederhana
Arif tak peduli masa kecilnya tlah terampas

Bahkan cita-citamu hampa

Sepuluh seratus bahkan seribu
Seratus ribu bahkan sejuta Arif menunggumu
Uluran tanganmu
Demi generasi jauh disana

Pernahkah kau pikir andai kau Arif sebenarnya
Berjuang menepis keangkuhan manusia kota
Arif tak peduli hatinya terbentur prahara
Bahkan cita-citamu hampa


//Dan Ini







She calls out to the man on the street, "Sir, can you help me?
It's cold and I've nowhere to sleep. Is there somewhere you can tell me?"
He walks on, doesn't look back, he pretends he can't hear her
He starts to whistle as he crosses the street, seems embarassed to be there


Oh, think twice, it's just another day for you and me in paradise
Oh, think twice, it's just another day for you, you and me in paradise
Just think about it


She calls out to the man on the street, he can see she's been crying
She's got blisters on the soles of her feet, she can't walk, but she's trying


Oh, just think twice, it's just another day for you and me in paradise
Oh yes, think twice, it's just another day for you, you and me in paradise
Just think about it, uh - huh, just think about it


Oh Lord, is there nothing more anybody can do
Oh oh Lord, there must be something you can say


You can tell by the lines on her face, you can see that she's been there
Probably been moved on from everyplace, cause she didn't fit in there




1 komentar:

Anonim mengatakan...

ngeblog untuk apa? ngetuit untuk apa? ;-)