Follow Us @soratemplates

03/05/12

Berbagi Kopi




Hutan ini luas bukan?
Seharusnya kita berteriak minta tolong terperangkap di hutan bambu maya yang entah dimana ujungnya.

Tapi lihat,
Langkahmu pun tak mengikuti langkahkau.
Kita berpencar berjalan sendirian.
Melalui batang-batang bambu itu kita utarakan,

|
|
|

Semua percakapan tidak hanya menjadi sebuah bayangan.

|
|
|

Nyatanya kita telah duduk berdua dalam waktu yang lama tak terbantahkan.

|
|
|

Dengan kopi yang selalu kita bagi.
Entah itu Panas, Hangat, atau sudah berubah dingin.

|
|
|

Nyatanya kita saling tahu tanpa harus bertemu.

|
|
|

Diantara buku-buku batang bambu yang menelisap dalam kata-kata

|
|
|

Kita bangun rumah antilara.

|
|
|

Berbahagia.

|
|
|

Tanpa peduli umurmu berapa.
Berbahagia saja.



Untuk Partner semata wayang, si peracik Sekotak Kopi Puisi.

Tidak ada komentar: