Kalimat sempurna adalah setiap lafadz yang terdiri dari dua kata atau lebih dan memberikan makna yang sempurna.
Misalnya :
- Lafadz قَـامَ زَيْدٌ (Qooma Zaidun) = Zaid berdiri, terdiri dari dua kata dan memberikan makna yang sempurna, maka dinamakan kalimat sempurna.
Contoh lainnnya :Kalimat yang terdiri dari dua kataالبستـــــــــــان جميــــــــــــلkebun itu indahاَلشّــــــــَمْشُ طَالِعَـــــــــةٌmatahari itu terbitبَسِيْــــــــــــرُ السَّـــــــحَابُAwan bergerakيَنْقَطِــــــــعُ الْمَـــــــــطَرُHujan redaKalimat yang terdiri lebih dua kataاَلطَــــــــائِرُ فَوْقَ الشَّجَــــــرَةِSeekor burung di atas pohonاَلْبُسْتـَـــــــا نِيُّ يَجْمَعُ الأزْهَـــــارُPekebun itu mengumpulkan bunga-bungaيَفْتَـــــحُ مُحَمَّــــــــدٌ الْبَـــــــابMuhammad membuka pintuاَلْكَلْبُ يَجْـــــــرِى فِى الشَّــــــــارِعِAnjing berlari di jalan
Contoh kalimat tak sempurna : - Lafadz أبو عَلِيٍّ (Abu 'Aliyyin) = Bapaknya Ali ..., terdiri dari dua kata, tapi tidak memberikan makna sempurna (tidak ada keterangan yang menjelaskan keadaan Bapak Ali), sehingga tidak dapat dikatakan kalimat sempurna, baru dikatakan kalimat sempurna jika lafadznyaأبو عليٍّ مَريْضٌ (Abu 'Aliyyin Mariidhun) = Bapaknya Ali sakit.
Intinya, kalau dalam bahasa indonesia kita mengenal SPOK, nah dalam bahasa arab jika sudah memenuhi unsur SP maka sudah dapat disebut kalimat sempurna, asalkan memiliki makna yang sempurna.
Pembagian Jumlah Mufidah
Jumlah mufidah di dalam bahasa arab terbagi kepada dua:- Jumlah Ismiyyah.
Yaitu jumlah yang diawali dengan isim (Kata benda). Seperti:- أحَمدُ طالِبٌ (Ahmadu thoolibun) = Ahmad adalah seorang siswa. Jumlah (kalimat) tersebut diawali dengan أحمد sehingga dinamakan jumlah ismiyyah.
- Demikian juga dengan kalimat زَيْـنَـبُ تَـكْتُـبُ رِسَـاَلةً (Zainabu taktubu risalaatan) = Zainab menulis sebuah surat.
- Jumlah Fi'liyyah.
Yaitu jumlah yang diawali dengan fi'il (Kata Kerja). Seperti:- سَافَـرَ محمدٌ (Saafaro Muhammadun) = Muhammad berpergian. Jumlah (kalimat) tersebut diawali dengan سَافَـرَ (Saafaro), dimana سَافَـرَ merupakan fi'il, sehingga dinamakan jumlah fi'liyyah.
- Demikian juga kalimat ضَرَبَ الوَلَدُ كَلْباً (Dhoroba al-waladu kalban) = Anak itu memukul seekor anjing
- Jumlah dengan kata yang tidak ada tanda isim dan fiilnya tetapi dapat dimengerti maknanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar