Picture taken here |
Kamu lelah berjalan sendirian? Ya,
Kamu sendirian.
Kamu pikir, akan ada orang yang dengan rela menawarkan bantuan,
‘Hey.. bagaimana kamu? Ada yang dapat kulakukan untukmu? Mari kutemani
menyelesaikan ini?’
Itu mimpi. Nyatanya semua orang hidup sendiri-sendiri.
Itu mimpi. Nyatanya semua orang hidup sendiri-sendiri.
See? Hidup sendiri-sendiri. Kamu sendirian!
Berhentilah merengek dan meminta bantuan, karena kamu memang
sendirian. Jalani takdirmu sendiri, jangan ajak orang lain ikut meniti jalan
takdir yang dibentangkan untukmu. Sadarilah : kamu sendirian.
Kamu
pikir, bantuan-bantuan yang diberikan orang lain itu karena kamu? Bukan, mereka
hanya memikirkan dirinya sendiri. Lihat hitung-hitungan diatas, menolong adalah
perbuatan baik yang akan mendapatkan pahala. Pahala! itu yang penting dari
mereka. Laba dari menolongmu, bukan kamu. Kamu tidak akan pernah berarti bagi
siapapun. Mereka hanya menginginkan ‘ganti’ dari membantumu, upah yang pantas:
pahala.
Seperti
yang pernah aku katakan. Manusia hanya melompat dari satu keegoisan ke kegoisan
yang lain. Hitung-hitungannya adalah untung rugi, dan apa yang menguntungkan
baginya sendiri. Manusia lahir di dunia sendiri, mati sendiri, perbuatan selama
hidup hanya untuk manusia itu sendiri, daan menyembah Tuhan pun demi
kepentingan diri sendiri.
Jangan
mengungkit! Ketika kamu menolong orang lain, itu untuk keuntunganmu sendiri.
Ingat hitung-hitungannya: Pahala. Kalau kamu menolongnya karena memang ingin
menolongnya: itu salahmu. Dan apabila kamu mengharapkan orang itu menolongmu
suatu ketika, ketika kamu membutuhkan bantuan, maka pahalamu akan batal kau
dapatkan. Ingat: jangan mengungkit.
Kalaupun
kamu sering ‘pasang body’ ketika temanmu butuh bantuan, itu salahmu.
Kalaupun
kamu sering mengorbankan kepentinganmu demi orang lain, itu salahmu.
Kalaupun
kamu sering kerepotan sendiri ketika melakukan sesuatu untuk orang lain, itu
salahmu.
Kamu
harus paham, Kamu sendirian.
Begitu
juga Aku.
5 komentar:
Yak bagus! Emosinya dapat! :D
Waa mbaak, kelihatan ya kalau nulis sambil (melibatkan) emosi dan enggak.
Jadi keinget omongan dosenku kemarin pas seminar ... O.o
emang ngomongin apa?
intinya tentang menulis.
Katanya, menulis itu ya untuk dirinya sendiri.
Manusia lahir sendiri.
Hidup sendiri.
Mati sendiri.
Posting Komentar