Follow Us @soratemplates

26/03/13

Flipped over





Kadang aku merasa hidup itu terbalik. Entah apa aku yang terbalik, atau otak dan pikiranku yang membalik. Tapi mari kita berkata sejujurnya. Hidup adalah mimpi dan mimpi adalah hidup itu sendiri. Suatu hari kita akan terbangun dari mimpi dan baru sadar kalau kita bermimpi. Aku tidak hanya bisa membayangkan itu terjadi, tetapi bisa merasakan katika itu terjadi.

Kadang hidup terbalik. Entah apa aku yang terbalik, atau otak dan pikiranku yang membalik. Tapi mari kita merasakan yang sebenarnya. Beberapa hari belakangan memang hari yang berat. Hari ketika pikiranku terus berlari melompat-lompat, sedang tubuh tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan ketika tidur. Mudah saja orang mengatakan aku kebanyakan tidur dan susah dibangunkan, sedang sebenarnya (menurut perasaanku tentu saja, karena aku yang merasakan) aku sedang bertarung mengembalikan jiwa kepada tubuhnya, atau tubuh kepada jiwanya.

Mari kuperjelas, pernah merasa tindihan? Sleep paralyzes? Mungkin seperti itu, tapi kalaupun itu Sleep paralyzes seharusnya aku mengenalnya karena aku sudah terlalu sering mengalami ini sejak SMA. Saat ini, ketika aku mengalami Sleep paralyzes  ini aku akan sangat mudah ‘mengendalikan’ untuk lepas atau sekedar bermain sebentar denganya. Tapi yang aku alami akhir-akhir ini tidak, aku tidak mengenalinya, aku tidak bisa mengendalikannya.

Aku tidak memiliki masalah dengan tidur, tidak insomnia, tidur cukup selama 6-8 jam. Masalahnya adalah ketika bangunnya. Aku merasa jiwaku selalu bangun duluan daripada tubuhku. Ketika bangun aku akan mendengar suara-suara, aku melihat jam, mematikan alarm, melompat ke kamar mandi dan mengambil air wudlu, setelah itu aku masih bisa memikirkan apa saja yang akan aku lakukan seharian ini, sambil berjalan dari kamar mandi menuju kamar. Setibanya dikamar kemudian aku tersadar, ternyata itu hanya mimpi, atau pikiranku saja, atau jiwaku saja. Tubuhku masih diatas kasur belum bangun. Jadi aku yang sudah selesai wudlu tadi kupaksa masuk kedalam tubuhku lagi. Kemudian aku menggunakan teknik melepaskan diri dari tindian, karena aku rasa itu tindian. Kemudian aku terlepas, aku bangun. Hari semakin merangkak, mungkin sudah jam lima lebih, anak-anak kos sudah ada yang bangun, ada yang menyalakan air, ada suara langkah kaki, ada yang berbicara. Aku mendengarnya dengan sangat jelas. Ada SMS masuk ke HP ku, masalah kerjaan. Kemudian aku berfikir, kenapa ada orang SMS sepagi itu, inikan jam bangun. Aku mengerutu sambil memikirkan balasan apa yang sepatutnya aku tuliskan. Tapi HP segera aku tinggalkan, sambil tetap mengerutu dan medelay balasan. Aku pergi ke kamar mandi, kamar mandi di pakai, aku ke keran sebelah untuk berwudlu. Kemudian kembali ke kamar, tapi tunggu setelah kembali ke kamar aku berontak lagi. Tubuhku masih diatas kasur, aku belum bangun. Aku terkejut. Kemudian aku memaksa aku yang sudah berwudlu tadi untuk masuk lagi ke tubuhku lagi. Kemudian aku memaksa-maksakan diri, aku harus bangun.. harus bangun.. harus bangun, ini sudah keburu siang, mau shubuh jam berapa. Aku berontak dalam tubuhku. Akhirnya aku bisa keluar, bangun. Tapi aku berputar-putar di dalam kamar, aku takut kalau ternyata aku belum bangun. Dan benar, aku belum bangun. Tubuhku masih di kasur, aku kembali masuk. Kali ini aku ingin berteriak dan meminta tolong orang lain untuk membangunkanku. Aku, sangat jelas bisa mendengar suara-suara di sekitarku. Tapi tubuhku sulit digerakkan, sulit di hentakkan, sulit di longgarkan atau direlekskan, teknik itu yang biasa aku gunakan untuk melepaskan dari himpitan Sleep paralyzes. Tapi ini benar-benar sulit, aku nggak mau bangun kalau tubuhku tidak ikut bangun. Aku terbangun lagi, kemudian langsung lari ke kamar mandi, sebelum sampai ke kamar mandi aku tersadar, tubuhku lagi-lagi masih belum bangun. Aku kembali, aku ingin menangis. Bagaimana ini, bagaimana membangunkaku sendiri, sedang pikiranku, jiwaku, atau mimpiku entahlah apa namanya yang berlari-lari ke kamar mandi tadi sudah memikirkan semua hal, melakukan banyak hal. Setiap pagi, aku kebingungan mencari cara bagaimana membangunkanku sendiri. Setiap pagi, adegan keluar-masuk tubuh berkali-kali, berkali-kali, berkali-kali itu terulang. Aku lelah.

Kadang hidup terbalik. Entah apa aku yang terbalik, atau otak dan pikiranku yang membalik. Tapi mari kita jelaskan yang sebenarnya. Itu tadi nyata. Tapi aku tidak tau apakah suara-suara itu nyata, suara teman yang berbicara, seret kaki, kran nyala. Aku tidak tau apa yang berlari-lari ke kamar mandi itu. Apa mimpi? Tapi kenapa aku bisa sadar bahwa itu mimpi dan mengembalikan ‘aku mimpi’ itu kedalam tubuh, apa itu pikiranku saja yang ketika tidur dia bekerja, tapi kalau pikiranku, waktu setelah wudlu, dapat SMS saat itu aku sedang berfikir juga. Itu pikiran di dalam pikiran? Atau itu jiwaku? Aku tidak tau keadaan jasadku waktu aku tinggal ke kamar mandi atau berwudlu, apa saat itu organ tubuhku bekerja atau tidak, atau aku mati suri, berkali-kali?

Sampai sekarang, aku tidak tau. Aku menulis ini jam dekstop menunjukkan pukul 1:46 dini hari. Tidak aku tidak insomnia, aku sengaja minum kopi. Nanti kalau aku mengantuk, aku akan membuat kopi lagi. Aku tidak mau tidur, aku takut tidur.

Kadang hidup terbalik. Entah apa aku yang terbalik, atau otak dan pikiranku yang membalik. Tapi mari kita katakan yang sejujurnya. Adakah hal yang harus aku khawatirkan tentang keadaan ini?

1 komentar:

SoleildeLamer mengatakan...

kebanyakan kopi bisa bikin sleep paralysis.

saya penggila kopi, suka begadang, jarang olah raga. sering tindihan. mau badan diguncang2 biar bangun, ga mempan. jd tiap tindihan, ya dinikmati aja sambil bobok2 lagi... #haish