Sudah kubagi beberapa episode dengan senja,
Kau masih juga disana.
Apa? Memata-mataiku ya?
Bagaimana kalau kubilang aku membencimu disana,
Posisi duduk sambil tertawa,
Diatas bebatuan tempat kita biasa menghantarkan
senja,
Bersama-sama, hingga habis cahaya.
Aku benci kau terus duduk disana,
Sana, ke Nisanmu sana.
Perasaanku ini sederhana maunya, kamu yang nyata.
Itu saja.
Keadaanku ini sederhana sebenarnya, aku masih belum
bisa terima. Itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar