Lihat, kamu hebat sekali membuat perencanaan hidupmu.
Semua begitu teratur, target-target masa depan,
penempaan-penempaan diri, ambisi-ambisi.
Kamu begitu rapih mengatur semua perencanaanmu,
Itu! semua tertulis di dinding kamarmu bukan? Ditulis
indah dengan hiasan-hiasan, gambar, dan deadline yang jelas: hari, tanggal,
bulan dan tahunnya.
Kamu begitu tekun menaati semua perencanaanmu,
Lihat, di dinding itu, di buku agendamu, di diarymu, di
HP mu, semua seakan menjadi ‘alarm’ agar kamu selalu ingat dengan masa depan.
“jangan sia-sia kan waktu, PRODUKTIF!” aku ingat sekali, kata produktif yang
ditulis besar-besar di semua ‘alarm’ mu.
Lihat, di sana tertulis jam
berapa kamu harus bangun, apa yang harus kamu lakukan setelah itu, buku apa
saja yang harus kamu baca dalam satu minggu, hafalan yang harus kamu kejar,
pelatihan apa yang harus kamu ikuti, organisasi apa yang harus kamu singgahi,
pemikiran-pemikiran siapa saja yang harus kamu telusuri, berita-berita apa saja
yang harus di update, keterampilan-keterampilan apa saja yang harus kamu
kuasai, tulisan yang harus kamu selesaikan, karya yang harus mendapat
penghargaan –tembus ini itu-.
Kamu hebat sekali menempa diri, menyiapkan masa depan,
mengatur kehidupan.
Tetapi sepertinya ada yang terlupa,
Kamu lupa kalau harus tersenyum dengan orang disampingmu,
Kamu lupa untuk berbagi tempat duduk jika ia
menghampirimu,
Kamu lupa untuk menyapa ‘hai, apa kabar… bagaimana
keadaanmu?’
Kamu lupa untuk melontarkan guyonan sederhana di tengah
pembicaraan.
Kamu lupa untuk ‘makan bareng, keluar bareng’ bersama
teman-teman.
Kamu lupa untuk membantu orang lain berjalan, meskipun
selangkah.
Dan kamu lupa dengan orang-orang masa lalumu, yang telah
mengantarkanmu kesitu. Ketempat itu: tempatmu sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar