Follow Us @soratemplates

16/02/12

Sekongkol

Benar kah apa yang aku lakukan? atau salah? Pikiran Manik berkecamuk sepulang ia dari rumah Lani. 
Tapi ini semua demi Lani, sebongkah cinta yang dihantarkan untuknya, untuk melembutkan hidupnya yang keras, mendekap hatinya yang dingin.

BB Manik bergetar. Ada pesan masuk, Manik sudah mengira siapa yang mengirim pesan selarut ini. Benar, Handoko. Manik lekas membuka dan membalas BBM lelaki teman masa kecilnya itu. 

"sudah ko, tenang saja. Kita jalan aja seperti yang udah direncanakan", 
"makasih banyak Nik, km masih berat hati kah?"
"demi kebaikan Lani Ko, aku pikir tak apa. Meski bagaimanapun gak enak juga rahasia-rahasiaan kayak gini"
"kalau ini berhasil, pasti Lani akan berterima kasih kepadamu Nik, i wish"
"haha... nggak cuman Lani aja, Lu juga kan?"
"hehe... ya siihh... eh, gimana Andi, setuju kan?"
"Iya, Bang Andi menyerahkan semua kepadaku"

Dan seperti biasa, BBM itu akan berlangsung sampai salah satu benar-benar ketiduran. Handoko pria yang baik dengan reputasi dan asal usul yang baik. Kelembutan hatinya membuatnya begitu takut untuk mengusik Lani. "selembut mungkin" kata Handoko kepada Manik suatu hari. Cintanya yang begitu tulus sayangnya tidak pernah terbaca oleh kerasnya watak Lani. Dan saat ini, Handoko telah benar-benar merayu hatinya untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya. Namun, seperti watak Handoko, dengan cara selembut mungkin. Dan Manik adalah jembatan yang tak terlihat.

Tidak ada komentar: